Liliana
Di suatu desa tinggal seorang gadis cantik yang bernama Liliana. Liliana hanya tinggal dengan kakeknya di sebuah gubuk tua. Ayah dan ibu Liliana harus bekerja untuk kerajaan Weasley. Setiap hari Liliana pergi mengembalakan sapi - sapinya ke padang rumput di dekat rumahnya. Ia juga sering membantu kakeknya menjual susu sapi ke pasar.
Kerajaan Weasley adalah kerajaan yang sangat makmur dengan raja yang bijaksana bernama Raja Charles Weasley. Raja Charles Weasley memiliki putra yang sangat baik dan tampan bernama Pangeran William Weasley. Namun sejak kecelakaan tragis yang membuat Pangeran William kehilangan adik perempuannya, Pangeran William menjadi seorang yang pemurung. Setiap hari Pangeran William selalu menghabiskan waktunya di kamar sambil melihat foto adik perempuannya itu.
Suatu hari ayah dan ibu Liliana pulang ke desa untuk bertemu dengan Liliana dan kakeknya. Ratu Weasley ikut mengantarkan ayah dan ibu Liliana pulang ke desa.
“Silahkan diminum Ratu.” Kata Liliana sambil menaruh susu sapi buatanya di atas meja.
“Terimakasih. Siapa namamu gadis kecil?” Tanya Ratu Weasley kepada Liliana.
“Sama – sama Ratu. Namaku Liliana.” Jawab Liliana.
Liliana sangat senang menceritakan kegiatannya sehari – hari kepada Ratu Weasley. Ratu Weasley pun sangat senang bisa mendengarkan cerita – cerita Liliana tentang desanya itu. Sampai akhirnya Ratu Weasley memutuskan untuk mengajak Liliana ke Istana Kerajaan Weasley. Ia menganggap bahwa Liliana dapat membuat Pangeran William kembali ceria seperti dulu.
“Liliana, apa kamu mau ikut dengan kami ke istana Kerajaan Weasley?” Tanya Ratu Weasley kepada Liliana.
“Umm, kalau aku pergi ke Istana Kerajaan Weasley, bagaimana dengan sapi - sapi yang selalu aku gembalakan?” Jawab Liliana sambil menggaruk kepalanya.
“Kamu tidak usah kuatir Liliana. Kakek pasti akan menjaga sapi – sapi itu dengan baik.” Kata kakeknya untuk meyakinkan Liliana.
Sebenarnya Liliana tidak mau meninggalkan desanya itu karena ia sangat menyayangi kakeknya. Tetapi Liliana tidak berani menolak ajakan Ratu Weasley. Akhirnya Liliana pun ikut bersama ayah dan ibunya ke Istana Kerajaan Weasley.
Sesampainya di Istana, Liliana sangat takjub melihat istana yang sangat besar dan megah. Liliana juga diberi ruangan kamar yang sangat cantik oleh Ratu Weasley. Walaupun demikian Liliana ingin pulang ke desa untuk bertemu dengan kakeknya dan menggembalakan sapi – sapi kesayangannya.
Setiap hari Liliana dan Pangeran William selalu bermain bersama. Liliana sering menceritakan suasana di tempat tinggalnya kepada Pangeran William. Pangeran William pun sering kali tertawa mendengar cerita Liliana itu. Ratu Weasley sangat senang melihat putranya kembali ceria seperti dulu. Dan ia pun berterimakasih kepada Liliana.
“Liliana, terimakasih kamu sudah membuat putraku kembali ceria seperti dulu.” Kata Ratu Weasley.
“Sama – sama Ratu. Saya pun merasa senang bisa berbagi kebahagiaan dengan pangeran William.” Kata Liliana
“Sebagai ucapan terimakasihku, katakan saja apa yang kamu inginkan. Aku pasti akan memberikannya.” Kata Ratu Weasley.
“Ratu, aku hanya ingin pulang ke desa” Kata Liliana dengan wajah yang sanagat memelas.
Akhirnya Ratu Weasley mengabulkan permintaan Liliana.
Setelah Liliana pulang ke desa, Pangeran William merasa kesepian. Dan ia kembali menjadi seorang yang pemurung. Ratu Weasley menyadari bahwa putranya ingin bertemu lagi dengan Liliana. Keesokan harinya Ratu Weasley mengajak Pangeran William pergi ke desa Liliana.
Pangeran William sangat senang bisa bertemu kembali dengan Liliana. Di desa itu Liliana mengajak Pangeran William mengembalakan sapinya di padang rumput. Mereka berdua sangat senang bermain – main di desa itu.
“William, saatnya kita kembali ke istana.” Kata Ratu Weasley.
“Bu, aku ingin tetap tinggal di desa ini bersama Liliana dan kakeknya.” Pinta William sambil berlutut memohon kepada Ratu Weasley.
Ratu Weasley tidak tega melihat Pangeran William yang sangat ingin tinggal bersama Liliana di desa itu. Akhirnya Ratu Weasley pun mengizinkan Pangeran William untuk tetap tinggal di desa bersama dengan Liliana dan kakeknya.
“Baiklah nak, ibu mengizinkan kamu untuk tetap tinggal di desa ini dengan Liliana dan kakeknya.” Kata Ratu Weasley sambil mengusap kepala Pangeran William.
“Terimakasih banyak bu.” Kata Pangeran William.
Akhirnya Pangeran William dan Liliana tinggal di desa. Setiap hari mereka selalu mengembalakan sapi di padang rumput. Mereka juga selalu membantu kakek Liliana untuk menjual susu sapi ke pasar. Di desa itu Pangeran William, Liliana, dan kakeknya hidup bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar