Kamis, 25 Maret 2010

Cerpen : Pelajaran Berharga untuk renata

Pelajaran Berharga Untuk Renata

Renata tinggal bersama ayah dan ibu yang sangat menyayanginya. Renata pun sangat menyayangi kedua orang tuanya. Renata bersekolah di Sekolah St. Christaleen. Sekolah St. Christaleen adalahg sekolah favorite ayah Renata. Setiap hari ayah Renata begitu semangat membuatkan bekal makan siang untuk Renata, dan mengantarkan Renata pergi ke sekolah.

Suatu ketika Renata merasa bosan dan malu karena ayahnya selalu memanjakannya di depan teman temannya. Lalu sejak itu Renata memutuskan untuk berangkat sekolah sendiri tanpa diantarkan oleh ayahnya. Akhirnya ayah dan ibu Renata mengizinkan permintaan anaknya itu. Saat hari pertama Renata pergi sekolah sendiri ayahnya sangat mencemaskan Renata.

“Rena, hati hati di jalan yah. Apa kamu yakin bisa pergi sekolah sendiri” Tanya ayahnya.

“Ayah ini terlalu cerewet. Aku pasti bisa pergi ke sekolah sendiri yah. Aku kan sudah bukan anak kecil lagi.” Jawab Renata.

Renata pun pergi ke sekolah sendiri tanpa diantar oleh ayahnya. Tetapi suatu hal buruk terjadi saat Renata menyebrang jalan di depan rumahnya. Ia tidak menyadari di jalan tersebut terdapat sebuah truk besar yang sedang melaju kencang. Renata sangat ketakutan. Lalu ia berteriak memanggil ayahnya. Ayah dan ibu Renata segera keluar rumah untuk menyelamatkan anaknya yang akan tertabrak truk. Ayah Renata secara spontan mendorong renata ke trotoar, tetapi ia tidak sempat menghindar dari truk yang akan menabraknya itu.

Akhirnya ayah Renata pun tertabrak oleh truk besar itu.

“Ayah……” Teriak renata saat ia melihat sendiri ayahnya tertabrak oleh truk besar itu. Renata segera berlari menuju ayahnya yang berlumuran darah.

“Ayah, maafkan Rena.” Ucap Renata sambil menangis

“Rena, Ayah pasti memaafkan anak baik seperti kamu, nak” Jawab ayahnya.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ayah Renata sempat berpesan kepadanya untuk selalu menuruti apa yang dikatakan ibunya.

“Rena, ayah mempunyai satu permintaan untukmu.” Kata ayahnya

“Apa yah.. aku pasti akan menurutinya.” Jawab Renata sambil menangis

“Ayah hanya ingin agar kamu selalu menuruti semua nasihat ibumu.” Pinta ayahnya sambil mengusap pipi Renata dengan tangan yang penuh dengan darah..

“Aku janji yah, aku akan selalu menuruti apa nasehat ibuku untuk ayah.” Jawab Rena dengan nafas yang tersendak sendak karena menangis.

“Terimakasih Nak.” Ucapan Terakhir ayahnya

Setelah mengucapkan pesan tersebut akhirnya ayah Renata pun meninggal.

Sejak saat itu Renata menjadi seorang yang pemurung. Ia sangat merasa bersalah. Ia selalu menganggap dirinya yang menyebabkan ayahnya meninggal. Kini Renata hanya tinggal bersama dengan ibunya. Dan mulai sekarang Ia menjadi anak yang selalu menuruti semua nasihat ibunya.

  • * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar