artikel


Kaki Gajah (Filariasis)

I.                   Latar Belakang
Penyakit Kaki Gajah adalah Golongan penyakit menular yang disebabkan cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan system lympa maka berkewmbanglahmenjadi penyakit Kaki Gajah. Kaki Gajah atau Filariasis umumnya banyak terdapat di wilayah Tropis. Menurut WHO, urutan Negara yang memiliki paling banyak penderita Kaki Gajah adalah Negara di kawasan Asia Selatan (India, dan Bangladesh), Afrika, Pasifik, Amerika. Belakangan pula terjadi di Negara Thailand dan Indonesia (Asia Tengara).

II.                Virus Yang Menyebabkan
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing Filaria yaitu :
1.      Wucheria Bancrofti
2.      Brugia Malayi
3.      Brugia Timori
Di Indonesia, hingga saat ini diketahui terdapat 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes, dan Armigeres yang dapat berperan sebagai vector penular penyakiy Kaki Gajah.

III.             Cara Penularan
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung Larva akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam Berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sanagat cepat.
                                                                            

IV.             Ciri atau Gejala Filariasis
Ciri atau Gejala Filariasis dapat berupa :
·         Demam berulang – ulang selama 3 – 5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja Berat.
·         Pembengkakan Kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
·         Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung (retrograde lymphangitis).
·         Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
·         Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema).
·         Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

V.                Diagnosis
Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda – tanda dan gejala klinis, diagnosis  dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darah ditemukan microfilaria.

VI.             Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
·         Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector (mengurangi kontak dengan vector) misalnya dengan menggunakan kelambu bula sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk atau dengan cara memberantas nyamuk.

·         Membersihkan tanaman air pada rawa – rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan, atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
·         Membersihkan semak – semak disekitar rumah

VII.          Pengobatan
Obat yang digunakan berupa Albendazol untuk melumpuhkan anak cacingnya dan DEC (Diethyl Carbamiazine Citrate) untuk mengahancurkan cacing dewasnya, juga disertai parasetamol untuk menghindari gejala pusing dan mual efek dari minum obat cacing tersebut. Pengobatan dilakukan pada sore hari karena pada sore – malam hari cacing akan keluar ke pembuluh darah, sehingga akan mudah langsung terkena sasaran.

VIII.       Kesimpulan
Penyakit kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh 3 spesies cacing Filaria yaitu Brugia Timori, Wucheria Bancrofti, dan Brugia Malayi. Yang dapat menular melalui vector nyamuk.
Berbeda dengan penyakit Malaria dan Demam Berdarah, penyakit Kaki Gajah ini dapat ditularkan oleh 23 Spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes, dan Armigeres.
Gejala dari penyakit ini dapat berupa demam yang berulang – ulang selama 3 – 5 hari, pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar lipatan paha, ketiak, Radang saluran getah bening yang terasa panas dan sakit, keluarnya cairan nanah serta darah sebagai akibat seringnya pembengkakan getah bening, dan pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar, yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas.
Diagnosis Penyakit ini dapat diketahui melalui pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darahnya ditemukan microfilaria.
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan berusaha menghindar dari gigitan nyamuk (vector), memberantas nyamuk, dan membersihkan semua tempat perindukan nyamuk.
Obat yang digunakan untuk penyakit Kaki Gajah ini adalah DEC dikombinasikan dengan Albendazol, juga disertai dengan parasetamol untuk menghindari gejala pusing dan mual efek dari minum obat cacing. Pengobatan dilakukan pada malam atau sore hari.
IX.       Skema