Cerpen: Persaingan menjadi Persahabatan

Persaingan yang menjadi Persahabatan

Devera adalah seorang siswi SMA St. Luciand yang pandai melukis. Lukisan yang ia buat sangat bagus. Setiap hari ia begitu semangat dalam mengikuti klub melukis di sekolahnya. Ia pun Sering memperoleh nilai terbaik dalam pelajaran melukis tersebut. Selain itu ia juga sering ditunjuk oleh kepala sekolah untuk mewakili sekolahnya dalam lomba – lomba melukis di kotanya. Dan ia pun pernah menjuarai lomba melukis tingkat nasional.

Suatu saat ada seorang siswi baru yang akan masuk ke kelas Devera. Siswa itu bernama Cherly. Ternyata Cherly adalah seorang siswi pindahan dari sekolah Talitakum. Sekolah Talitakum adalah sekolah yang terkenal sebagai sekolah khusus wanita yang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan. Cherly dan Devera duduk bersebelahan.

Cherly adalah anak yang cukup pintar. Hobi Cherly adalah melukis. Bahkan Lukisan buatannya itu lebih bagus daripada Lukisan buatan Devera . Setiap hari ia pun selalu mengikuti klub melukis setelah pulang sekolah.

Suatu hari SMA St. Lucian akan mengadakan kejuaraan lomba melukis antarsiswa. Devera mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba melukis tersebut. Cherly juga ikut mendaftarkan diri dalam lomba tersebut.

Akhirnya Lomba melukis pun dimulai. Devera begitu semangat mengikuti lomba tersebut. Ia merasa percaya diri bahwa ia akan memenangkan lomba tersebut. Karena biasanya ia selalu memenangkan juara pertama dalam lomba tersebut. Namun, setelah ia menyelesaikan lukisannya, ia tidak sengaja menjatuhkan air ke lukisannya sendiri. Sehingga lukisannya menjadi tidak terlalu jelas.

Keesokan harinya, kepala sekolah mengumumkan pemenang lomba melukis antarsiswa. Ternyata yang memenangkan lomba tersebut adalah Cherly. Devera sangat kecewa dengan pengumuman tersebut. Dan hal tersebut membuat ia tidak bersemangat lagi untuk melukis. Bahkan ia memutuskan untuk keluar dari klub melukis di sekolahnya.

Setelah mengetahui bahwa Devera akan keluar dari klub melukis, Cherly berusaha membujuk Devera agar ia ikut bergabung lagi di klub melukis tersebut. Tapi saat Cherly berusaha membujuk agar Devera mau bergabung lagi di klub melukis, ia malah dimarahi oleh Devera.

“Devera, kenapa kamu keluar dari klub melukis padahal gambaran kamu itu kan sangat bagus.” Kata Cherly membujuk Devera agar ia mau ikut klub melukis lagi.

“Untuk apa aku ikut klub melukis lagi, hanya membuang waktuku saja. Lagi pula di sekolah ini kan sudah ada pelukis yang jauh lebih hebat daripadaku.” Kata Devera keras – keras membentak Cherly.

“Siapa pelukis itu?” Kata Cherly Bingung.

“Pikir saja sendiri.” Kata Devera sambil meninggalkan Cherly.

Cherly pun sadar bahwa Devera marah kepadanya karena Devera tidak mau memiliki saingan dalam melukis. Tetapi ia tidak mau meninggalkan hobi melukisnya tersebut dan keluar dari klub melukis.

Sebenarnya sebelum Cherly masuk ke SMA St. Luciand, ia sudah mengaggumi Lukisan karya Devera karena Devera sering mewakili sekolahnya sampai ke tingkat internasional. Ia tidak mau pelukis yang dikaguminya itu berhenti melukis. Untuk itu ia berusaha membujuk Devera agar mau melukis lagi.

“Devera, aku mohon kamu harus melukis lagi. Aku sangat mengagumi lukisanmu. Bahkan, alasan aku pindah ke sekolah ini adalah untuk ingin bisa melukis sepertimu. Aku akan merasa sangat kecewa jika kamu berhenti melukis.” Kata Cherly memohon kepada Devera.

Setelah mendengar semua permohonan dari Cherly yang sebenarnya sangat mengagumi lukisannya, akhirnya Devera memutuskan untuk kembali melukis dan masuk kembali ke klub melukis di sekolahnya.

“Baiklah, supaya kamu tidak kecewa lagi aku akan melukis lagi dan masuk ke klub melukis di sekolah kita.” Kata Devera sambil tersenyum kepada Devera.

“Terimakasih. Aku sangat senang kamu kembali melukis.” Kata Cherly.

Setelah Devera masuk kembali ke klub melukis, Devera dan Cherly pun menjadi teman baik. Bahkan seringkali Devera mengajarkan Cherly untuk melukis dengan baik dan benar. Sehingga dua sahabat baik tersebut sering mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba – lomba melukis.

* * *