Kamis, 25 Maret 2010

Cerpen Generasi terakhir permusuhan

Generasi akhir permusuhan keluarga

Di kota Rivalriesh terdapat dua keluarga yang selalu bertengkar. Dua keluarga tersebut adalah keluarga Prakoncodinoto dengan keluarga Prabowodiningrat. Dua keluarga tersebut sudah bermusuhan selama puluhan tahun. Permusuhan tersebut terus berlangsung secara turun temurun selama 7 generasi.

Keluarga Prakoncodinoto sangat menyukai anjing dan sangat tidak menyukai kucing, sedangkan keluarga Prabowodiningrat sangat menyukai kucing dan sacngat tidak menyukai anjing. Keluarga Prakoncodinoto tinggal bersebelahan dengan keluarga Prabowodiningrat. Walaupun sudah lama bertetangga, tetapi dua keluarga tersebut tidak pernah lupa dengan permusuhannya itu.

Keluarga Prabowodiningrat memiliki anak gadis yang bernama Marissa Lestarina Prabowodiningrat Kelurga Prakoncodinoto pun memiliki anak lelaki yang bernama Hadi Putra Prakoncodinoto. Marissa dan Hadi bersekolah di sekolah yang sama. Bahkan mereka berdua duduk bersebelahan. Walaupun demikian, setiap hari mereka berdua selalu bertengkar.

Setiap saat kakek Marissa selalu mengingatkan Marissa untuk tidak berteman dengan anak lelaki dari keluarga Prakoncodinoto.

“Hei Marissa, Kamu jangan pernah mau berteman dengan anak lelaki dari rumah sebelah itu.” Kata kakek Marissa. Ia sangat sering berkata seperti ini kepada cucunya.

“Kakek tidak usah khawartir, karena aku pasti tidak akan berteman dengan orang seperti dia.” Kata Marissa meyakinkan kakeknya sambil melamun membayangkan perbuatan Hadi yang sangat usil kepadanya.

Suatu saat ketika hujan turun, Marissa pulang sendirian. Ia sama sekali tidak memakai paying ataupun jas hujan. Ia terlihat sangat kedinginan. Hadi yang saat itu melihat Marissa di jalan merasa kasihan kepada Marissa. Lalu ia menghampiri Marissa dan memberikan jaketnya agar Marissa tidak kedinginan.

“Nih, pakai saja jaketku. Kelihatannya kamu sangat kedinginan.” Kata Hadi sambil memakaikan jaketnya pada Marissa.

“Terimakasih.” Kata Marissa.

Karena Marissa sangat kedinginan, ia tidak mau menolak jaket pemberian Hadi tersebut yang membuat ia merasa lebih hangat. Sehingga ia terpaksa memakai jaket milik musuh pembuyutannya tersebut.

Setelah tiba di rumah, ia selalu memikrkan Hadi musuh pembuyutannya tersebut. Ia bingung kenapa Hadi mau meminjamkan jaket kepadanya. Padahal setiap hari mereka berdua selalu bertengkar.

Keesokan harinya saat pulang sekolah, Marissa bertemu dengan Hadi di jalan menuju rumahnya. Lalu ia menghampiri Hadi untuk mengembalikan jaket yang kemarin Hadi pinjamkan kepadanya.

“Hadi, ini jaketmu terimakasih ya.” Kata Marissa dengan muka yang merah.

“Baunya wangi. Kamu mencucinya ya. Padahal tidak usah repot. Yasudah terimakasih ya.” Kata Hadi sambil berjalan meninggalkan Marissa.

Saat mengobrol dengan Hadi, Marsisa tidak menyadari bahwa kakeknya dari tadi mengikutinya dan menguping pembicaraanya dengan Hadi.

“Marissa, sudah berapa kali kakek ingatkan kamu untuk tidak berteman dengan anak dari keluarga Prakoncodiningrat.” Kata kakek Marissa sambil menarik tangan cucunya.

“Tapi, kenapa kek?” Kata Marissa sambil meneteskan air mata.

“Karena kita tidak sependapat dengan mereka yang mengatakan bahwa anjing lebih berguna daripada kucing. Dari generasi ke generasi sudah seperti itu.” Kata kakeknya membentak cucunya.

“Hanya karena alasan seperti itu, aku tidak boleh berteman dengan Hadi. Aku benci sekali pada kakek..!!!” Teriak Marissa sambil berlari pulang meninggalkan Hadi dan Kakeknya di jalan.

Suatu saat, Kucing kesayangan Marissa hilang. Marissa pun pergi mengelilingi kota untuk mencari kucing kesayangannya tersebut. Setelah beberapa jam mencari, ia melihat Hadi sedang memeluk kucing kesayanganya yang hilang itu. Lalu Marissa menghampiri Hadi untuk mengambil kucingnya.

“Hadi, itu kucingku yang hilang kan..? Hmm, aku pikir kamu membenci kucing.” Kata Marissa bingung.

“Uhm, sebenarnya aku menyukai kucing dan anjing. Tapi keluargaku selalu melarangku untuk memelihara kucing.” Kata Hadi sambil memberikan kucing itu pada Marissa.

Ternyata kakek Marissa mengikuti Marissa dari belakang. Ia takut cucunya bertemu dengan anak dari keluarga Prakoncodinoto lagi

“Marissa, kau masih saja berteman dengan anak dari keluarga Prakoncodinoto ini.” Kata kakek membentak Marissa.

“Kakek maafkan aku. Mungkin aku ingin berteman dengan Hadi. Aku suka anjing, kucing aku juga suka kakek. Jadi aku ingin berteman baik dengan semuanya.” Kata Marissa.

“Oke.” Kata kakek sambil tersenyum kecil.

“Apa?” Marissa bingung pada kakeknya.

“Sebenarnya kakek tidak mau dibenci olehmu. Jadi kakek memutuskan untuk mengijinkan kalian berdua berteman baik.” Kata kakek sambil menangis

“Terimakasih banyak kek. Aku sayang kakek.” Kata Marissa sambil memeluk kakeknya.

Akhirnya Marissa dan Hadi bisa berteman baik. Hubungan antara keluarga Prakoncodinoto dan Prabowodiningrat pun menjadi baik. Sehingga kota Rivalriesh menjadi kota yang aman dan tidak ada lagi permusuhan.

* * *

1 komentar:

  1. Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
    Bonus Deposit Member Baru 100.000
    Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
    Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
    Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
    Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
    Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis

    ERTIGA POKER
    ERTIGA
    POKER ONLINE INDONESIA
    POKER ONLINE TERPERCAYA
    BANDAR POKER
    BANDAR POKER ONLINE
    BANDAR POKER TERBESAR
    SITUS POKER ONLINE
    POKER ONLINE


    ceritahiburandewasa

    MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
    KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
    CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT

    BalasHapus